SENASIB
Namaku Shohib aku seorang putra ke 3 dari 5 bersaudara ibuku
seorang buruh karyawan dan seorang single parent. Dalam hidup aku punya prinsip
jalani hidup yang telah ditakdirkan. Bersyukur dan berusaha semampunya.
Keseharianku selain sekolah membantu ibuku di rumah.
Aku tinggal di sebuah komplek tidak jauh dari beberapa kawanku yang bernama
Selvan. Tidak jauh beda dengan hanya saja ia masih memiliki ayah dan ibu yang
sempurna tentunya. Namun kami merasa hidupnya sama. Harus berjuang demi masa
depan yang lebih baik karena berasal dari keluarga yang belum kaya.
Tanpa disadari kejenuhan datang saat ada kemudahan, entah mengapa kami
tergiur tanpa berpikir panjang untuk bolos dan main ke pantai bersama teman
yang lain Rafa, Zaki dan Ulil. Saat kelas kosong bengong dan bingung mau cari
kesenangan seperti apa. Akhirnya pilihan jatuh kepada pantai.
Naas kami keciduk guru karena tidak ada di kelas pas jam akhir. Mau tak mau
harus dijalani dan diterima hukumnya yaitu kena SP serta pemanggilan orang tua
masing-masing merasa bersalah sih atas kejadian itu. Namun seharusnya mereka
percaya kami hanya bermain tidak lebih tidak kurang.
Hanya mencari kesenangan menikmati pantai tanpa melakukan hal lain dan
aneh. Apa boleh buat kami habis-habisan di marah seharian oleh kedua orang tua.
Terutama putri dan aku, sampai-sampai aku dituduh sebagai biang keladi mengajak
putri untuk bolos. Sempat renggang persahabatan karena orang tua namun diluar
itu kami tetaplah sahabat.
Saat ini alhamdulilah persahabatan tetap terjalin walau rintangan datang
menggoda. Namun itulah sahabat dalam apapun kami bersama membuktikan bahwa
sahabat tidak ada hubungannya degan perilaku siapapun sahabat tidak akan
mempengaruhi pribadi dan diri kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar