Topik : Permasalahan Pendidikan Budi Pekerti
Tema : Pentingnya peranorang tua dalam mendidik anak
Tujuan : Khusus, persuasif
Pokok-pokok :
1. Perilaku sopan santun dimulai sejak kecil
2. Banyak anak yang tidak memiliki sopan santun
3. Dampak bila tidak mempunyai sopan santun
4. Upaya orang tua dalam mendidik anak-anaknya
PERAN ORANG TUA DALAM MENIDIK ANAKNYA
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak/Ibu yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat.
Dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan ceramah tentang pentingnya peran orang tua dalam mendidik anaknya.
Hadirin yang saya hormati,
Pada mulanya, sikap sopan dan santun yang dilakukan oleh anak hanyalah pola meniru apa yang dilakukan oleh orang tua, khususnya anak yang masih kecil. Tetapi, jika anak sudah mulai dewasa ia akan menyadari bahwa sopan santun sangat penting. Tidak hanya bagi orang lain tetapi juga bagi dirinya sendiri.
Apabila seorang anak tidak mendapatkan pendidikan sopan santun sejak kecil maka hal tersebut akan berpengaruh ketika ia dewasa nanti. Saat ini sudah jarang kita temui anak yang memiliki sopan santun terhadap orang tua, bahkan terhadap temannya sendiri. Hal tersebut merupakan bentuk kelalaian peran orang tua dalam mendidik anaknya. Mereka berperilaku seperti itu karena sejak kecil orang tuanya tidak mengajarkan sopan santun kepada dirinya.
Hadirin yang saya hormati,
Jika hal tersebut terus menerus dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi kehidupan. Sering kali anak yang tidak memiliki sopan santun akan melakukan sesuatu dengan seenaknya sendiri tanpa menghiraukan orang lain. Hal itu akan menyebabkan dirinya tidak disegani oleh masyarakat sekitar. Orang-orang bahkan menganggap bahwa anak tersebut tidak bisa menghargai orang lain. Sehingga, nama baiknya akan tercoreng di masyarakat.
Hadirin yang berbahagia,
Memang tidak mudah mengajarkan sopan santun kepada anak. Tetapi jika orang tua berhasil mengajarkan sopan santun kepada anaknya, maka anak tersebut akan tumbuh menjadi seseorang yang berperilaku baik dalam kehidupannya. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan luar juga mempunyai pengaruh yang sangat besar.
Pendidikan sopan santun dapat diterapkan sejak anak masih kecil. Misalnya dengan memberitahu mereka 3 kata yang harus mereka mengerti artinya seperti “terima kasih” , “tolong” dan “minta maaf”. Ucapan “terima kasih” bila diberi sesuatu atau diberi pertolongan. Ucapan “tolong” ketika ingin meminta bantuan. Terakhir, ucapan “minta maaf” ketika berbuat salah. Dengan membekali anak pendidikan sopan santun, maka pada akhirnya anak akan kembali pada pendidikan yang telah diajarkan orang tuanya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat memberikan manfaat bagi para hadirin. Apabila ada kesalahan dalam bertutur kata mohon dimaafkan, terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Analisis Struktur
Pembuka : P1, P2, P3
Isi : P4, P5, P6, P7
Penutup : P8
Analisis Aspek Kebahasaan
*Kalimat imperatif :
Dengan membekali anak pendidikan sopan santun, maka pada akhirnya anak akan kembali pada pendidikan yang telah diajarkan orang tuanya. (Bersyarat)
*Kata Ganti
-Kata ganti orang pertama : Bapak/Ibu yang saya hormati,
-Kata ganti kelompok : Yang telah memberikan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat.
-Kata ganti orang ketiga : Hadirin yang saya hormati
Misalnya dengan memberitahu mereka 3 kata yang harus mereka mengerti artinya seperti “terima kasih” , “tolong” dan “minta maaf”.
*Kata Teknis/ peristilahan : sopan santun, terimakasih, maaf, tolong
*Kata Kerja Mental :
sikap sopan dan santun yang dilakukan oleh anak hanyalah pola meniru apa yang dilakukan oleh orang tua, khususnya anak yang masih kecil.
Sering kali anak yang tidak memiliki sopan santun akan melakukan sesuatu dengan seenaknya sendiri tanpa menghiraukan orang lain.
Memang tidak mudah mengajarkan sopan santun kepada anak.
Jika anak sudah mulai dewasa ia akan menyadari bahwa sopan santun sangat penting.
*Kalimat Majemuk :
*Hubungan waktu : Apabila seorang anak tidak mendapatkan pendidikan sopan santun sejak kecil maka hal tersebut akan berpengaruh ketika ia dewasa nanti
Pendidikan sopan santun dapat diterapkan sejak anak masih kecil.
*Hubungan syarat : Apabila seorang anak tidak mendapatkan pendidikan sopan santun sejak kecil maka hal tersebut akan berpengaruh ketika ia dewasa nanti
jika orang tua berhasil mengajarkan sopan santun kepada anaknya,
*Hubungan akibat atau hasil: Apabila seorang anak tidak mendapatkan pendidikan sopan santun sejak kecil maka hal tersebut akan berpengaruh ketika ia dewasa nanti
Jika hal tersebut terus menerus dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi kehidupan
Sehingga, nama baiknya akan tercoreng di masyarakat.
*Hubungan konsesif : Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan luar juga mempunyai pengaruh yang sangat besar.
*Hubungan perbandingan : Mereka berperilaku seperti itu karena sejak kecil orang tuanya tidak mengajarkan sopan santun kepada dirinya.
*Hubungan sebab atau alasan : Mereka berperilaku seperti itu karena sejak kecil orang tuanya tidak mengajarkan sopan santun kepada dirinya.
*Hubungan cara : Sering kali anak yang tidak memiliki sopan santun akan melakukan sesuatu dengan seenaknya sendiri tanpa menghiraukan orang lain
Pada mulanya, sikap sopan dan santun yang dilakukan oleh anak hanyalah pola meniru apa yang dilakukan oleh orang tua, khususnya anak yang masih kecil.
*Hubungan penjelasan atau komplementasi : Orang-orang bahkan menganggap bahwa anak tersebut tidak bisa menghargai orang lain.
*Hubungan atribut : Sering kali anak yang tidak memiliki sopan santun akan melakukan sesuatu dengan seenaknya sendiri tanpa menghiraukan orang lain.
*Hubungan lebih: Orang-orang bahkan menganggap bahwa anak tersebut tidak bisa menghargai orang lain.
Tugas yang dikerjakan sudah baik dan bisa ditambahkan video praktik ceramah. Tetap semangat menulis!
BalasHapus