ARTIKEL
JUDUL: KETERTIBAN DI LINGKUNGAN MA ALMAARIF SINGOSARI
NAMA:
- NADIA BAITUR RAHMAYANI
- KAMALIYAH ZAHRO SWAZWINA
- ZAKI MUHAMMAD ARINAL CHAQ
Ketertiban di lingkungan sekolah adalah aspek krusial dalam membentuk karakter siswa yang disiplin dan bertanggung jawab. Madrasah Aliyah (MA) Almaarif Singosari telah menerapkan berbagai tata tertib untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang secara signifikan berkontribusi pada pengembangan karakter siswa.
Sekolah bukan hanya tempat untuk mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga untuk membentuk sikap dan perilaku siswa. Disiplin yang diterapkan di sekolah mencakup lebih dari sekedar mematuhi peraturan; disiplin adalah tentang pembentukan karakter yang positif. Ketertiban yang diterapkan di sekolah dapat membantu siswa menjalani hidup yang lebih teratur dan bertanggung jawab, baik dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah.
Di MA Almaarif Singosari, tata tertib disusun melalui musyawarah antara kepala sekolah, wakil kesiswaan, wali kelas, guru, staf, dan siswa. Pendekatan ini memastikan bahwa aturan yang diterapkan relevan dan diterima oleh semua pihak. Tata tertib tidak hanya berlaku bagi siswa, tetapi juga untuk kepala sekolah, pendidik, dan staf lainnya. Setiap tahun, tata tertib ini direvisi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan sekolah.
Tata tertib yang diterapkan mencakup berbagai aspek seperti disiplin waktu, kebersihan, pakaian, dan kerapian. Setiap anggota komunitas sekolah diberi buku panduan tata tertib, sehingga semua pihak memahami dan dapat mematuhi peraturan yang berlaku. Revisi tahunan memastikan bahwa aturan tetap relevan dan efektif dalam mendukung tujuan pendidikan sekolah.
Implementasi tata tertib di MA Almaarif Singosari memberikan dampak positif dalam berbagai aspek pengembangan karakter siswa. Beberapa dampak utama antara lain:
1. Kemandirian: Siswa menjadi lebih mandiri dalam menjalani kegiatan sehari-hari, belajar untuk mengatur waktu dan tanggung jawab mereka sendiri.
2. Tanggung Jawab: Siswa belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka, termasuk menerima konsekuensi dari pelanggaran aturan.
3. Disiplin: Siswa menjadi lebih disiplin dalam berbagai hal, seperti waktu, kebersihan, dan kerapian, yang menciptakan lingkungan belajar yang lebih tertib dan teratur.
4. Kepatuhan: Siswa cenderung mematuhi aturan tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah dan lingkungan masyarakat, menunjukkan integritas dan etika yang baik.
Ketertiban yang diterapkan melalui tata tertib ini membantu menciptakan suasana belajar yang harmonis dan kondusif, di mana siswa dapat berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab, disiplin, dan memiliki karakter yang baik.
Secara keseluruhan, penerapan tata tertib di MA Almaarif Singosari telah berhasil membentuk karakter siswa yang positif. Pendekatan musyawarah dalam penyusunan tata tertib dan revisi tahunan memastikan aturan tetap relevan dan efektif. Dampak dari tata tertib ini sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Kerjasama seluruh warga sekolah sangat diperlukan untuk menjaga ketertiban dan mendukung pembentukan karakter siswa. Kritik dan saran yang membangun selalu diharapkan untuk menyempurnakan tata tertib yang ada. Dengan demikian, ketertiban di lingkungan sekolah bukan hanya menjadi aturan yang harus diikuti, tetapi menjadi bagian dari kehidupan siswa yang membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar