RESENSI
NOVEL “DIKTA & HUKUM” Karya DHIA’AN FARAH
Oleh : Yunita
Dwi Rahmatya
Judul Buku :
Dikta
dan Hukum
Nama Pengarang :
Dhia’an Farah
Tahun Terbit :
2021
Penerbit :
Asoka Aksara
SINOPSIS
Novel
remaja berjudul Dikta dan hukum ini bercerita mengenai seorang gadis bernama
Nadhira yang anak seorang siswa SMA yang mempunyai teman masa kecil bernma
Dikta. Kisah mereka dimulai di mana Nadhira seorang siswa yang jarang
mengerjakan tugas, dan ia selalu bertanya akan soal itu kepada Dikta, yang
adalah sorang mahasiswa fakultas Hukum.
Nadhira
adalah sosok gadis yang malas dan tidak bertanggung jawab atas semua tugasnya,
tetapi terbalik dengan Dikta, seorang mahasiswa yang sangat teratur dan salah
satu mahasiswa dengan IPK tertinggi di fakultasnya. Dikta selalu memberi tau
Nadhira jiika jangan pernah menanyakan soal tentang tugas yang ia berikan lagi,
tetapi apa boleh buat seorang Dikta yang selalu mengkasihani seorang Nadhira.
Sebenarnya mereka dijodohkan oleh kedua orang tua mereka, lebih tepatnya itu
adalah kemauan mendiangnya orang tua laki-laki,yaitu papa nya seorang Dikta.
Seiring
berjalan waktu mereka menjalni waktu mereka masing masing , tetapi Dikta tidak
sengaja mengungkapkan kepada salah teman dia yang bernama Johnny, jika ia
mengidap salah satu penyakit yang sudah lama ia alami yaitu hemodialysis, yang
mengharuskan ia cuci darah di rumah sakit. Seiringnya berjalan ia menutupi
semua itu akhirnya hampir semua teman nya pun mengetahui tentang itu, begitupun
Nadhira. Ia mempunyai masa lalu percintaan yang buruk juga yang menyangkut
pautkan sahabatnya dia yang bernama Jaehyun. Kejadian itu pun memutuskan
hubungan persahabatan dia, tetapi tidak dengan 5 orang lain.
Dikta
selalu mempunyai mindset jika ia tidak kuat, karena dokter menyampaikan waktu
ia sedikit. Ia ingin memastikan ia tidak menyia-nyiakan waktu yang ia punya,
yang akhirnya ia mengabulkan permintaan di To-do listnya bersama Nadhira.
TEMA DAN PESAN:
Meskipun novel ini bergenre romance, yakni
kisah percintaan antara Dikta dan Nadhira namun dalam kisahnya banyak tema-tema
lainnya yang tidak kalah kuat, seperti persahabatan dan keluarga. Banyak
konflik dalam tema itu juga yang semakin menguras pembinaan emosi sehingga
pembaca tidak dimulakan dengan kisah-kisah cinta yang terlalu manis.
Bahkan
pembaca bisa bertanya-tanya apakah ada hubungan persahabatan sedemikian rupa
antara seorang laki-laki dan perempuan. Dan benar saja, akhirnya keduanya pun
menyatakan perasaannya.
Dalam
Novel ini juga menggambarkan bahwa seorang laki-laki yang memiliki image cool
dan kuat tetap boleh menangis dan mengungkapkan rasa sakitnya dan tidak masalah
terlihat lemah. Ada kalanya laki-laki juga bisa merasa rapuh dan terpuruk,
namun terkadang stereotip masyarakat yang akhirnya membuat laki-laki sulit
untuk menunjukan hal tersebut.
Padahal
hal tersebut tidak masalah diperlihatkan oleh seorang laki-laki. Tokoh Dikta
berhasil menunjukan masalah tersebut yang akhirnya memberanikan diri lebih
terbuka dengan rasa sakit yang selama ini ia rasakan.
KELEBIHAN
- Karakterisasi yang kuat.
- Latar belakang hukum yang realistis.
- Penulisan yang emosional.
- Alur yang digunakan cukup menarik.
KEKURANGAN
- Adegan yang terlalu dramatis.
- Pengembangan karakter
pendukun
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar