SAKSI HUJAN
Pagi hari dengan cuaca yang mendung beserta air
berjatuhan dari atas awan, membuatku semakin nyenyak untuk melanjutkan mimpi
dan bermalas-malasan dikamar, namun aku teringat suatu hal ada suatu impian yang
ingin kucapai yaitu menjadi orang kaya . Aku terbangun dari tidurku, lalu
menyiapkan diri dan bergegas berangkat untuk bekerja walaupun langit masi
mendung disertai hujan yang deras aku tetap pergi untuk bekerja.
Hujan deras disertai petir yang bergemuruh
tidak membuatku takut untuk berjalan dibawahnya, akan ku lawan untuk bekerja.
Sesampainya ditempat kerja baju yang aku pakai sangatlah basah, tiba-tiba ada
seorang yang berbadan tinggi dan gagah dengan wajah yang penuh dengan amarah
yaitu manajerku. “Kamu ngga lihat sudah berapa menit ini kamu terlambat?! dan kenapa
bajumu basah seperti itu?” ucap manajer “Maaf pak, saya tadi berangkat kehujanan
dan tidak ada angkutan” ucapku pada manajer “Baik, masi bisa saya maafkan jika ini
keulang lagi maka gajimu akan turun. Segeralah ganti baju mu itu lalu lanjut
bekerja”.
Hujan yang berjatuhan ke atap dengan suara
nyaringnya itu membuatku tidak fokus untuk bekerja, seringkali aku melamun aku
membayangkan seolah-olah tempat ini menjadi milikku dan aku menjadi penguasanya.
Seketika aku terkejut setelah mendengar suara petir dan mulai fokus lagi untuk
bekerja, aku mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan teliti hingga waktu
pulang tiba. Hujan tidak lagi turun, malam yang sangat indah langit dipenuhi
oleh bintang yang bersinar. Aku berjalan
menuju rumahku dengan memandang bintang yang indah, aku berdoa pada sang
penguasa agar aku menjadi orang kaya.
Keesokan harinya cuaca semakin memburuk hujan
yang sangat deras disertai badai, melihat dari jendela jalanan yang sangat sepi
tidak ada satu orang pun yang lewat, namun aku tetap untuk pergi bekerja dan
segera bergegas memakai pakaian anti hujan supaya tidak basah seperti kemarin.
Aku berlari-lari melewati hujan dan badai yang menimpaku, tidak ada halangan
untuk meraih impianku biarkan hujan menjadi saksi bahwa aku memiliki tekad
untuk meraih yang ku inginkan.
Setelah aku berlari-lari melawan hujan dan badai
akhirnya aku sampai ditempat kerjaku. Namun, tidak ada satupun orang yang
bekerja selain aku, “kemana semua orang disini? apa karena hujan dan badai
mereka tidak bekerja? yasudahlah, aku tetap bekerja saja.” Aku menghiraukan itu
lalu aku lepas baju anti hujan ku dan segera bergegas untuk bekerja.
Hujan yang menemaniku disaat bekerja sebab itu
tidak merasakan kesepian, seketika menjadi hening ketika aku mendengar suara
kaki namun aku menghiraukannya dan tetap melanjutkan pekerjaanku itu. Aku terkejut
ketika ada tangan yang menepuk bahuku dan aku menghadap kebelakang ternyata
direktur ku, “Hei, kamu rajin sekali untuk bekerja disaat yang lain memilih
untuk dirumah, mengapa kamu memilih untuk bekerja?” ucap direktur “Sebernarnya
saya ingin rajin dan disiplin agar dapat meraih impian saya pak” ucapku “Kalo
boleh tau apa impianmu itu?” ucap direktur “Saya ingin kaya pak agar dapat
membahagiakan kedua orang tua”.
Badai yang mulai menghilang dan hujan mulai
reda, waktunya untuk pulang kerumah karna pekerjaan ku telah selesai, namun disaat
aku melangkah keluar ruangan tiba-tiba direktur memanggilku untuk keruangannya.
“Ada yang bisa saya bantu pak?” ucapku, “Tadi kamu bilang ingin kaya agar bisa
membahagiakan orang tua mu ya” ucap direktur, “Betul pak” ucapku, “Mulai besok
kamu saya angkat menjadi wakil saya, dan gajinya bisa empat kali lipat dari
bayaranmu sebelumnya, bagaimana apa kamu menerimanya?” ucap direktur, aku
terkejut dengan ajakannya itu namun aku menyetujuinya “Saya menerima dengan
senang hati pak” lalu aku berjabat tangan dengan direktur.
Keesokan harinya aku mulai bekerja dengan
posisi yang berbeda dan gaji yang cukup tinggi, aku merasa perjuangan ku tidak
sia-sia untuk disiplin dan rajin bekerja, aku dapat meraih hal yang kuingkan.
Berkat doa ku yang didengar oleh sang maha kuasa dan saksi hujan yang melihat diriku
mempunyai tekad semangat untuk meraih impianku, rasa capek pun hilang telah
terbayarkan oleh perjuanganku.
BIONARASI
Halo, nama saya Abdilla Rosyida. Saat ini, saya
berada di kelas 11 IPS 2, yang merupakan langkah pertama saya dalam mengejar
impian saya. Saya adalah seorang pencinta buku sejati, dengan membaca sebagai
hobi utama saya. Karya tulis saya pertama kali yang berjenis cerpen dengan
judul “saksi hujan”. Cita-cita saya adalah menjadi seorang psikolog. Saya
percaya bahwa dengan memahami kompleksitas pikiran dan perasaan, kita dapat
membantu orang untuk mengatasi berbagai tantangan hidup. Rumah saya terletak di
Desa Sumberawan, tempat yang nyaman dan penuh kehangatan.
Jika Anda ingin mengikuti perjalanan dan
pemikiran saya lebih lanjut, anda dapat menemui saya di Instagram dengan
username d.s.y_222. Saya senang berbagi cerita, gagasan, dan temuan menarik
melalui platform tersebut.
Mari kita bersama-sama menjelajahi kehidupan
dan tumbuh bersama dalam perjalanan ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar