Rintik Kenangan di
Kota Kecil
Di
sudut kota kecil yang sepi, hujan turun dengan gerimis halus. Dari balik
jendela kamarnya, Maya duduk di kursi kayu, memandangi tetesan air yang
menari-nari di kaca. Dia merasa sepi, seperti hujan yang perlahan membasahi
hatinya yang sunyi. Dengan mata sayunya, dia mengingat kisah cinta yang pernah
bersemi di musim hujan seperti ini, kisah yang kini hanya tinggal kenangan.
Sembari menyesap secangkir kopi hangat, dia merenung tentang perjalanan
hidupnya yang dipenuhi oleh rintangan dan kenangan manis di bawah rintik hujan.
Di
gang sempit tepat di depan toko buku tua, Pak Agus, seorang penjual buku
keliling, berteduh dari guyuran hujan. Dia tersenyum melihat pelanggan
tetapnya, Maya, yang duduk termenung di sana. Pak Agus menutup bukunya dan
mengenang perjalanan hidupnya yang penuh warna. Di bawah payung usangnya, dia
merasakan kenangan masa kecil di desa, di mana hujan adalah sahabat setia yang
menyaksikan pertumbuhan dan perubahan. Hujan mengajarkannya tentang kesabaran
dan ketabahan, sifat-sifat yang kini terpatri dalam dirinya seperti air yang
meresap ke dalam tanah.
Di
pojok warung kopi, Mas Budi, seorang pemusik jalanan, duduk dengan gitar
kesayangannya. Jari-jarinya memetik senandung hujan yang mengalun lembut. Dalam
kenangan yang mengalir bersama melodi hujan, Mas Budi merenung tentang
mimpi-mimpi yang pernah terlupakan di tengah kesehariannya yang sederhana.
Hujan adalah saksi bisu bagaimana dia bertahan dan terus mencari arti dari
setiap nadanya yang tercipta di pelukan petrichor.
Malam semakin larut, dan hujan masih setia mengiringi langkah-langkah
kehidupan mereka. Di bawah payung kenangan, Maya, Pak Agus, dan Mas Budi,
masing-masing membawa cerita hidupnya yang terukir oleh rintik hujan. Dalam
kesunyian malam, hujan menjadi penghubung antara masa lalu, kini, dan masa
depan, menciptakan keajaiban di setiap detiknya.
GLOSARIUM
Petrichor aroma alami
yang dihasilkan saat hujan jatuh di tanah kering.
BIONARASI
Hai para pembaca!! Saya Mochammad Raffa Syaibani. Saya saat ini tinggal di Singosari, Malang. Saya Seorang pelajar dari Madrasah Aliyah Almaarif Singosari.
"Rintikan Hujan di Kota Kecil" adalah karya saya yang pertama kali ikut dalam penerbitan. Jadi mohon maaf bila masih ada kurang ataupun cacat. Saya harap karya Saya dapat menjadi inspirasi dan mungkin sebagai ide untuk kalian semua. Terimakasih karena sudah berkenan untuk membaca karya Saya.
Tugas yang dikerjakan sudah bagus. Tetap semangat menulis!
BalasHapus