03/04/2024
PERMASALAHAN
MELANGGAR KETERTIBAN
DI LINGKUNGAN MADRASAH ALIYAH
ALMAARIF SINGOSARI
ARTIKEL
Dibuat oleh: Nabil Musthofa dan Nadhifatur
Ramadhani
Pihak sekolah Menyusun tata tertib sekolah bagi semua
warga sekolah. Isi tata tertib tersebut pada umumnya
tentang perintah, larangan, serta sanksi yang diberikan kepada pihak yang
melanggar tata tertib tersebut. Hal ini bertujuan agar tata tertib berjalan
sesuai peraturan yang telah di tetapkan berjalan dengan baik. Penerapan tata
tertib tersebut diharapkan akan menumbuhkan rasa disiplin bagi semua pihak
sekolah.
Adapun fakto-faktor yang membuat siswa MA Almaarif
Singosari melanggar ketertiban sekolah. Berikut hasil
penelitian yang menunjukkan
bahwa:
1) Bentuk-bentuk
pelanggaran tata tertib di sekolah, yaitu: datang terlambat ke sekolah, alpha (tidak masuk tanpa keterangan),
kelengkapan atribut, dan membolos.
2)
Faktor penyebab
pelanggaran tata tertib di sekolah adalah dari faktor internal yang berasal
dari diri siswa ialah rasa malas yang timbul dari dalam diri sendiri. Dari
faktor lingkungan sekolah sering ikut-ikutan, mengikuti trend dan faktor
kendaraan
Bagi anak yang nakal, adanya peraturan disiplin sekolah
tidak akan membuat mereka merasa takut, namun justru menjadi sebuah tantangan
untuk menaklukan disiplin sekolah. Pada sebagian anak, melanggar peraturan
sekolah justru dianggap sebagai hal yang seru dan menantang untuk dilakukan.
Menyikapi hal ini, dibutuhkan cara mengatasi masalah disiplin di sekolah pada
siswa yang nakal ini. Bagaimana caranya?
1)
Atasi dengan
melakukan pendekatan kepada siswa
Hal pertama yang dilakukan untuk mengatasi masalah
disiplin sekolah yang dilanggar oleh siswa adalah melalui metode pedekatam.
Cara ini dirasa cukup efektif untuk menggali penyebab para siswa melanggar
peraturan dan disiplin sekolah. Dengan mengetahui penyebab siswa tidak disiplin di sekolah, maka akan lebih mudah pula untuk melakukan pembinaan
kepada anak yang nakal dengan metode yang sama pula. Pendekatan secara
emosional ini biasanya dilakukan pada pusat konseling yang dilakukan kepada
guru BK. Tindakan ini juga bermanfaat sebagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa untuk bisa menerapkan sikap disiplin di dalam
dirinya.
2)
Bekerja sama
dengan orang tua
Tidak
cukup hanya dengan menegakkan peraturan di sekolah dan melakukan pembinaan
kepada siswa dengan metode pendekatan. Dibutuhkan juga peran orang tua di
dalamnya untuk melakukan pembinaan kepada anak di lingkungan luar sekolah.
kenakalan yang terjadi pada anak juga dipengaruhi oleh lingkunga di luar
sekolah. Seperti faktor akibat pergaulan bebas di kalangan pelajar atau masalah dalam keluarga yang mempengaruhi
perilaku dan psikologis anak seperti pada dampak broken home terhadap anak.
3)
Menumbuhkan
kesadaran siswa akan pentingnya kedisiplinan
Selain itu tindakan yang bisa dilakukan untuk cara
mengatasi masalah disiplin di sekolah adalah dengan memberikan penyuluhan,
pengertian dan pembinaan kepada siswa dan siswi di sekolah. Hal ini bertujuan
untuk menumbuhkan kesadaran diri siswa untuk mau mematuhi peraturan sekolah dan
mendisiplinkan diri. Siswa harus tahu manfaat dari peraturan yang dibuat dan
harus sadar kenapa kedisiplinan diri itu sangat penting.
4)
Memberlakukan
sanksi terhadap pelanggaran secara konsisten
Sanksi atas pelanggaran yang dilakukan memang telah
ditetapkan. Hanya saja terkadang sanksi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya
pada saat-saat tertentu sehingga membuat para siswa lengah terhadap sanksi
tersebut. Oleh karena itu, jika sanksi telah dibuatkan, terapkan sanksi
tersebut secara konsisten kepada siswa yang melanggar. Dengan berjalannya
sanksi dengan ketat terhadap pelanggaran yang dilakukan siswa, maka secara
perlahan bisa menumbuhkan disiplin dalam diri siswa itu sendiri.
5)
Perhatikan
jenis sanksi yang diterapkan
Perhatikan juga jenis sanksi yang diterapkan kepada siswa
yang melanggar. Hukuman yang terlalu keras kepada siswa justru bisa memberikan
efek negatif kepada siswa. Bukannya malah semakin taat peraturan, justru siswa
yang mendapat hukuman dengan keras bisa semakin menjadi kenakalannya. Terlebih
hukuman berbentuk kekerasan fisik yang masih saja terjadi dalam lingkungan
pendidikan.
6)
Hindari
menindaklanjuti siswa yang melanggar aturan di dalam kelas
Tidak
efektif jika harus mengurus dan menindaklanjuti seorang siswa yang melanggar di
dalam kelas saat jam pelajaran sedang berlangsung. Selain tidak efektif dalam
melakukan pembinaan kepada siswa, juga akan merugikan siswa lain karena
kehilangan jam belajarnya. Sebaiknya, lakukan pembinaan kepada siswa yang
melanggar di luar jam pelajaran. Seperti pada cara mengatasi siswa yang berkelahi di jam pelajaran di dalam kelas.
7)
Mencap siswa
dengan label buruk
Seringkali guru memberikan label negatif kepada siswa
saat memarahinya. Seperti memanggil dengan sebutan ‘anak nakal’, ‘anak bandel’,
‘pembolos’, ‘tukang ribut’, ‘tukang bolos’ dan label lainnya yang menggambarkan
kenakalan si anak. Hal ini secara tidak langsung malah bisa berpengaruh pada
psikologis siswa. Dimana dengan label yang diberikan tersebut siswa malah
menganggap kenakalan yang ia lakukan adalah bagian dari dirinya, sehingga ia
akan terus melakukan kenakalan tersebut secara terus menerus.
8)
Terapkan
hukuman dengan tepat
Pemberian
hukuman kepada siswa juga harus dipergunakan dengan tepat. Jika siswa tidak
disiplin di kelas hanya dengan meribut atau berbicara saat jam pelajaran, maka
cukup dengan memberikan teguran kepada siswa. Tidak diperlukan memberikan
hukuman yang berat kepada siswa hanya karna pelanggaran kecil yang
dilakukannya. Hal ini sebaiknya juga diterapkan pada cara mengatasi siswa yang melanggar tata tertib.