Senin, 15 April 2024

ARTIKEL NABIL MUSTOFA DAN NADHIFATUR RAMADHANI

 03/04/2024

PERMASALAHAN MELANGGAR  KETERTIBAN DI LINGKUNGAN MADRASAH ALIYAH ALMAARIF SINGOSARI

ARTIKEL

Dibuat oleh:  Nabil Musthofa dan Nadhifatur Ramadhani

 

 

Pihak sekolah Menyusun tata tertib sekolah bagi semua warga sekolah. Isi tata tertib tersebut pada umumnya tentang perintah, larangan, serta sanksi yang diberikan kepada pihak yang melanggar tata tertib tersebut. Hal ini bertujuan agar tata tertib berjalan sesuai peraturan yang telah di tetapkan berjalan dengan baik. Penerapan tata tertib tersebut diharapkan akan menumbuhkan rasa disiplin bagi semua pihak sekolah.

Adapun fakto-faktor yang membuat siswa MA Almaarif Singosari melanggar ketertiban sekolah. Berikut hasil penelitian yang menunjukkan bahwa:

1)      Bentuk-bentuk pelanggaran tata tertib di sekolah, yaitu: datang terlambat ke sekolah, alpha (tidak masuk tanpa keterangan), kelengkapan atribut, dan membolos.

2)      Faktor penyebab pelanggaran tata tertib di sekolah adalah dari faktor internal yang berasal dari diri siswa ialah rasa malas yang timbul dari dalam diri sendiri. Dari faktor lingkungan sekolah sering ikut-ikutan, mengikuti trend dan faktor kendaraan

Bagi anak yang nakal, adanya peraturan disiplin sekolah tidak akan membuat mereka merasa takut, namun justru menjadi sebuah tantangan untuk menaklukan disiplin sekolah. Pada sebagian anak, melanggar peraturan sekolah justru dianggap sebagai hal yang seru dan menantang untuk dilakukan. Menyikapi hal ini, dibutuhkan cara mengatasi masalah disiplin di sekolah pada siswa yang nakal ini. Bagaimana caranya?

 

 

1)      Atasi dengan melakukan pendekatan kepada siswa

Hal pertama yang dilakukan untuk mengatasi masalah disiplin sekolah yang dilanggar oleh siswa adalah melalui metode pedekatam. Cara ini dirasa cukup efektif untuk menggali penyebab para siswa melanggar peraturan dan disiplin sekolah. Dengan mengetahui penyebab siswa tidak disiplin di sekolah, maka akan lebih mudah pula untuk melakukan pembinaan kepada anak yang nakal dengan metode yang sama pula. Pendekatan secara emosional ini biasanya dilakukan pada pusat konseling yang dilakukan kepada guru BK. Tindakan ini juga bermanfaat sebagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa untuk bisa menerapkan sikap disiplin di dalam dirinya.

 

2)      Bekerja sama dengan orang tua

Tidak cukup hanya dengan menegakkan peraturan di sekolah dan melakukan pembinaan kepada siswa dengan metode pendekatan. Dibutuhkan juga peran orang tua di dalamnya untuk melakukan pembinaan kepada anak di lingkungan luar sekolah. kenakalan yang terjadi pada anak juga dipengaruhi oleh lingkunga di luar sekolah. Seperti faktor akibat pergaulan bebas di kalangan pelajar atau masalah dalam keluarga yang mempengaruhi perilaku dan psikologis anak seperti pada dampak broken home terhadap anak.

3)      Menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya kedisiplinan

Selain itu tindakan yang bisa dilakukan untuk cara mengatasi masalah disiplin di sekolah adalah dengan memberikan penyuluhan, pengertian dan pembinaan kepada siswa dan siswi di sekolah. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran diri siswa untuk mau mematuhi peraturan sekolah dan mendisiplinkan diri. Siswa harus tahu manfaat dari peraturan yang dibuat dan harus sadar kenapa kedisiplinan diri itu sangat penting.

4)      Memberlakukan sanksi terhadap pelanggaran secara konsisten

Sanksi atas pelanggaran yang dilakukan memang telah ditetapkan. Hanya saja terkadang sanksi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya pada saat-saat tertentu sehingga membuat para siswa lengah terhadap sanksi tersebut. Oleh karena itu, jika sanksi telah dibuatkan, terapkan sanksi tersebut secara konsisten kepada siswa yang melanggar. Dengan berjalannya sanksi dengan ketat terhadap pelanggaran yang dilakukan siswa, maka secara perlahan bisa menumbuhkan disiplin dalam diri siswa itu sendiri.

5)      Perhatikan jenis sanksi yang diterapkan

Perhatikan juga jenis sanksi yang diterapkan kepada siswa yang melanggar. Hukuman yang terlalu keras kepada siswa justru bisa memberikan efek negatif kepada siswa. Bukannya malah semakin taat peraturan, justru siswa yang mendapat hukuman dengan keras bisa semakin menjadi kenakalannya. Terlebih hukuman berbentuk kekerasan fisik yang masih saja terjadi dalam lingkungan pendidikan.

6)      Hindari menindaklanjuti siswa yang melanggar aturan di dalam kelas

Tidak efektif jika harus mengurus dan menindaklanjuti seorang siswa yang melanggar di dalam kelas saat jam pelajaran sedang berlangsung. Selain tidak efektif dalam melakukan pembinaan kepada siswa, juga akan merugikan siswa lain karena kehilangan jam belajarnya. Sebaiknya, lakukan pembinaan kepada siswa yang melanggar di luar jam pelajaran. Seperti pada cara mengatasi siswa yang berkelahi di jam pelajaran di dalam kelas.

 

7)      Mencap siswa dengan label  buruk

Seringkali guru memberikan label negatif kepada siswa saat memarahinya. Seperti memanggil dengan sebutan ‘anak nakal’, ‘anak bandel’, ‘pembolos’, ‘tukang ribut’, ‘tukang bolos’ dan label lainnya yang menggambarkan kenakalan si anak. Hal ini secara tidak langsung malah bisa berpengaruh pada psikologis siswa. Dimana dengan label yang diberikan tersebut siswa malah menganggap kenakalan yang ia lakukan adalah bagian dari dirinya, sehingga ia akan terus melakukan kenakalan tersebut secara terus menerus.

8)      Terapkan hukuman dengan tepat

Pemberian hukuman kepada siswa juga harus dipergunakan dengan tepat. Jika siswa tidak disiplin di kelas hanya dengan meribut atau berbicara saat jam pelajaran, maka cukup dengan memberikan teguran kepada siswa. Tidak diperlukan memberikan hukuman yang berat kepada siswa hanya karna pelanggaran kecil yang dilakukannya. Hal ini sebaiknya juga diterapkan pada cara mengatasi siswa yang melanggar tata tertib.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESENSI AFIQ HUSNATU ZAHRA

 RESENSI NOVEL  Judul laut bercerita  Penulis:Kelas.chudori  “Laut Bercerita” adalah sebuah novel karya Leila S. Chudori yang diterbitkan p...