RESENSI NOVEL
TENTANG KAMU
Peresensi:
Mochammad Raffa Syaibani (XI IPS 2)
Judul: Tentang Kamu
Jenis: Novel
Penulis: Tere Liye
Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara
Tahun terbit: 2021
Jumlah Halaman: 503 halaman
Novel Tentang Kamu
karya Tere Liye menceritakan tentang seorang pemuda bernama Zaman Zulkarnaen
seorang pemuda asal Indonesia. Ia merupakan lulusan magister hukum di Oxford
University. Zaman bekerja sebuah firma hukum lebih tepatnya di Belgrave,
London. Firma hukum tersebut bernama Thompson & CO., ia berada di bidang Elder
Law yang terkenal akan jasanya dalam menyelamatkan banyak harta warisan di
Inggris.
Suatu hari, Zaman
ditugaskan untuk menangani kasus warisan penting dari seorang bernama Sri
Ningsih. Nilai warisannya sangat mencengangkan, yakni 19 triliun rupiah.
Sayangnya, informasi mengenai Sri Ningsih sangat minim, membuat penyelesaian
kasus ini menjadi tantangan besar.
Zaman memulai
penelusuran dari lokasi terakhir Sri Ningsih, yaitu sebuah panti jompo di
Paris, Prancis. Di sana, ia menemukan buku harian milik Sri Ningsih yang
dititipkan pada Aimee, pengurus panti jompo sekaligus orang kepercayaan Sri
Ningsih. Diari tersebut mengungkap lima bagian kehidupan Sri Ningsih, yaitu:
Kesabaran, Persahabatan, Keteguhan Hati, Cinta, dan Memeluk Rasa Sakit.
Bagian pertama,
Kesabaran. Pembaca diajak menelusuri masa kecil Sri Ningsih sebagai putri
pertama dari Nugroho dan Rahayu, pasangan yang datang ke Pulau Bungin dengan
keahlian melaut. Kehidupan Sri di Pulau Bungin penuh luka, namun berkat pesan
ayahnya, ia tetap teguh dan sabar menghadapi semua cobaan.
Bagian kedua,
Persahabatan. Sri Ningsih melanjutkan pendidikannya di Surakarta setelah
meninggalkan Pulau Bungin. Di sana, ia menjalani kehidupan baru yang lebih
menyenangkan. Namun, seperti roda kehidupan, persahabatan yang hangat pun bisa
berubah menjadi permusuhan.
Bagian ketiga,
Keteguhan Hati. Sri Ningsih pergi ke Jakarta mencari pekerjaan dan menghadapi
cobaan untuk bertahan hidup tanpa teman atau kenalan. Bagian ini memberikan
pengajaran hidup yang mengubah pandangan pembaca tentang keteguhan hati.
Bagian keempat,
Cinta. Setelah kehilangan banyak hal di Jakarta, Sri Ningsih pindah ke London
untuk memulai hidup baru. Di sini, ia belajar tentang cinta, meskipun harus
menghadapi penderitaan yang menyakitkan dan membingungkan. Sri memutuskan untuk
menerima dan memeluk semua rasa sakit tersebut.
Bagian kelima,
Memeluk Semua Rasa Sakit. Sri Ningsih yang telah melalui banyak kesakitan,
memilih untuk menghilang dan pergi dari segala yang pernah menyakitinya. Ia
menuju panti jompo dengan barang-barang pentingnya, meninggalkan semua di
belakang.
Kehidupan Sri
Ningsih memberi banyak pelajaran berharga kepada pembaca. Melalui
kisah-kisahnya yang heroik, Sri digambarkan sebagai karakter yang jujur dan
setia pada pesan ayahnya. Hingga akhir hidupnya, ia tetap membalas kebaikan
yang pernah diterimanya.
Novel ”Tentang
Kamu" tidak hanya menawarkan cerita yang menginspirasi, tetapi juga
menyajikan perjalanan emosional yang mendalam. Dengan penggambaran karakter
yang kuat dan alur cerita yang penuh liku, Tere Liye berhasil menghadirkan
sebuah karya yang menyentuh hati dan menginspirasi para pembacanya.
Novel
"Tentang Kamu" karya Tere Liye memiliki beberapa kelebihan utama.
Pertama, penggabungan sejarah Indonesia dengan fiksi memberikan wawasan
mendalam tentang peristiwa penting di Indonesia. Kedua, latar tempat yang
beragam dan detail membawa pembaca merasakan nuansa setiap lokasi dengan hidup.
Struktur narasi yang inovatif dengan pembagian cerita untuk menjaga
ketertarikan pembaca. Penggunaan bahasa yang indah dan mengalir membuat narasi
terasa hidup dan emosional. Elemen penyelidikan dan misteri menambah daya
tarik, membuat pembaca terus terikat hingga akhir. Selain itu, pengangkatan
nilai budaya Indonesia memperkaya cerita dan melestarikan budaya. Dengan
berbagai kelebihan ini, "Tentang Kamu" menjadi bacaan yang menghibur
sekaligus edukatif dan inspiratif.
Meskipun
"Tentang Kamu" karya Tere Liye memiliki banyak kelebihan, beberapa
kekurangan tetap perlu dicatat. Salah satu yang paling menonjol adalah alur
cerita yang kadang terasa lambat, terutama di bagian yang terlalu fokus pada
detail latar belakang sejarah dan budaya. Hal ini bisa membuat pembaca merasa
terjebak dalam informasi yang berlebihan dan mengganggu ritme cerita. Selain
itu, beberapa plot twist terasa kurang mengejutkan dan bisa ditebak oleh
pembaca yang cermat, mengurangi unsur ketegangan dan misteri. Dialog antar
karakter juga terkadang terasa kurang alami, dengan percakapan yang terdengar
terlalu formal atau terlalu didaktik. Ini bisa membuat karakter terasa kurang
hidup dan tidak selalu bisa dihubungkan dengan pengalaman pembaca sehari-hari.
Secara keseluruhan, meski kekurangan ini tidak mengurangi nilai moral dan pesan
inspiratif yang disampaikan, namun sedikit banyak mempengaruhi pengalaman
membaca yang ideal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar