Selasa, 13 Februari 2024

MAKALAH KHOIRIYAH BALQIS DAN MAULIDA NUR HANIFAH

 

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KONDISI SISWA TERHADAP KEJADIAN TERTIDUR SAAT PELAJARAN

DI MA ALMAARIF SINGOSARI

 

 

 

MAKALAH

 

 

 



 

 

 

 

Disusun oleh Kelompok 3:

Khoiriyah Balqis         (12)

Maulida Nur Hanifah (17)

 

 

 

KELAS XI IPS 2

MADRASAH ALIYAH ALMAARIF SINGOSARI

FEBRUARI 2024


KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kondisi Siswa terhadap Kejadian Tertidur saat Pembelajaran” dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Makalah ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh metode pembelajaran dan kondisi siswa terhadap kejadian tertidur saat pembelajaran, serta memberikan solusi untuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya para guru, siswa, dan orang tua.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

A. Indra Nurdianto, M.Pd. selaku guru pembimbing tugas makalah Bahasa Indonesia.

B. Keluarga dan teman-teman yang mendukung proses penelitian makalah ini.

            Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

 

Singosari, 4 Februari 2024

 

 

 

Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                       ii

DAFTAR ISI                                                                                     iii

BAB I PENDAHULUAN                                                                   2

A.      Latar Belakang                                                                          2

B.      Rumusan Masalah                                                                     3

C.      Tujuan Penulisan                                                                      3

 

BAB II PEMBAHASAN                                                                4

a.       Metode Pembelajaran Guru di MA Almaarif Singosari           4

b.       Konsentrasi dan Motivasi Belajar di Lingkungan MA Almaarif Singosari                                                                    5

c.       Solusi untuk Kegiatan Belajar Mengajar di Ma Almaarif Singosari                                                                                   6

 

BAB III PENUTUP                                                                        8

a.       Kesimpulan                                                                               8

b.       Saran                                                                                         9

DAFTAR RUJUKAN                                                                      10


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang Masalah

Tidur adalah dasar bagi kesehatan dan perkembangan remaja, sama seperti mendapatkan nilai bagus di kelas. Saat ini dilaporkan 2/3 remaja mengalami kekurangan tidur. Bagi remaja yang mengalami kekurangan tidur, kualitas tidur yang buruk dan pola tidur yang tidak teratur berkaitan dengan mengantuk ketika siang hari, suasana hati yang buruk, peningkatan untuk menggunakan stimulan, buruknya performa di kelas, dan meningkatnya resiko cedera. Lebih dari seperempat Sekolah Menengah Atas melaporkan siswanya tertidur di kelas (National Adolescent and Young Adult Health Information Center,2014)

Lemola (2015) dan Demirci (2015) meneliti pada banyak rentang umur, kekurangan tidur akan menyebabkan kelelahan, mudah marah, peningkatan sensitifitas pada nyeri, dan peningkatan kemungkinan cedera. Menambahkan kekurangan tidur memiliki efek psikologis pada remaja seperti kemampuan sosial yang buruk dan berakibat negatif pada kemampuan mengingat yang akan menurunkan performa akademik pada remaja. Siversten (2015) dan Tivota (2015) menjelaskan bahwa dampak paling umum yang terjadi pada remaja yang kualitas tidur mereka buruk adalah penurunan performa akademik mereka di sekolah. Alasan utama performa akademik bisa mengalami penurunan adalah remaja mengantuk ketika siang hari mengakibatkan remaja tidak berkonsentrasi secara optimal mengikuti pelajaran di sekolah.

Penggunaan smartphone adalah faktor penting yang mempengaruhi kualitas tidur pengguna, sebagaimana pengguna smartphone menjadi lebih luas di kalangan remaja (Adams, D aly, Williford,2013). Kwon et al (2013) juga menambahkan gangguan harian yang terjadi akibat kecanduan smartphone adalah terlewatkannya sebuah rencana, sulit berkonsentrasi di dalam kelas atau pada saat melakukan sesuatu, penglihatan menjadi kabur, nyeri pada pergelangan tangan atau pada punggung dan gangguan tidur. Gangguan tidur yang menandakan buruknya kualitas tidur dapat mempengaruhi performa akademik menjadi lebih buruk untuk para remaja, seperti yang dikatakan oleh Maslowsky dan Ozer (2013).

Keadaan MA Almaarif Singosari kelas XI IPS 2 yang dominan diisi oleh anak-anak pesantren yang menggunakan waktu tidurnya untuk beribadah sehingga mereka tertidur pada saat pembelajaran. Berbeda dengan anak rumahan yang juga ikut tertidur di dalam kelas mereka menggunakan waktu tidurnya untuk begadang. Selain itu metode pembelajaran yang membosankan ikut menjadi penyebab siswa tertidur.

Berdasarkan  uraian tersebut, perlu dibahas makalah yang berjudul  “Pengaruh metode pembelajaran dan kondisi siswa terhadap kejadian tertidur saat pembelajaran.”

1.2     Rumusan Masalah

1.     Apa saja metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajar siswa di MA Almaarif Singosari kelas XI IPS 2?

2.     Bagaimana kondisi siswa yang mempengaruhi konsentrasi dan motivasi belajar mereka di MA Almaarif Singosari kelas XI IPS 2?

3.     Bagaimana solusi yang tepat untuk memperbaiki metode pembelajaran dan kondisi siswa yang tertidur saat pelajaran?

1.3  Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1.     Mengetahui metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajar siswa di MA Almaarif Singosari kelas XI IPS 2 dan pengaruhnya terhadap kejadian tertidur saat pelajaran.

2.     Mengetahui kondisi siswa yang mempengaruhi konsentrasi dan motivasi belajar mereka di MA Almaarif Singosari kelas XI IPS 2 dan pengaruhnya terhadap kejadian tertidur saat pelajaran.

3.     Memberikan solusi untuk memperbaiki metode pembelajaran di MA Almaarif Singosari kelas XI IPS 2 dan kondisi siswa agar tidak tertidur  saat pelajaran.


BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1  Metode pembelajaran guru di MA Almaarif Singosari

Pentingnya memahami berbagai macam metode pembelajaran. Proses belajar di kelas memerlukan metode khusus yang jelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Metodologi pembelajaran merupakan cara-cara dalam melakukan aktivitas antara pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar. Pendidik perlu mengetahui dan mempelajari metode pengajaran agar dapat menyampaikan materi dan dimengerti dengan baik oleh peserta didik. (Salmaa, 20:2023).

 Metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru-guru di MA Almaarif Singosari adalah metode ceramah dan metode resitasi. Kedua metode tersebut mudah dilaksanakan dan ekonomis. Akan tetapi, siswa lebih dominan dapat mencerna pelajaran yang cenderung menyenangkan dan mudah dipahami.

Metode pembelajaran ceramah terlalu memaksa siswa untuk fokus dalam mendengarkan materi pelajaran. Serta hanya berfokus pada pengertian kata-kata saja. Sehingga siswa mudah mengantuk. Sedangkan, metode resitasi menyebabkan pola pikir yang kurang luas. Karena hasil dari resume bukan dari pemikirannya sendiri, melainkan dari sumber lain. Bagi siswa, kedua metode pembelajaran tersebut membosankan dan tidak menarik.

Kedua metode tersebut kurang efektif dan interaktif dalam kegiatan belajar mengajar. Perlu adanya metode yang dapat merangsang kreativitas dan daya tarik pada siswa. Sehingga, siswa tidak tertidur saat waktu pelajaran.

Berdasarkan pengamatan, tidak semua pengajar di kelas XI IPS 2 MA Almaarif Singosari yang terus-menerus menggunakan metode ceramah dan resitasi untuk mengajar. Walaupun metode ini mendominasi kegiatan mengajar. Beberapa pengajar menggunakan metode lain yang interaktif, seperti game untuk menarik antusias siswa dalam belajar. Metode ini berhasil memberikan pemahaman serta perasaan senang pada siswa. Akan tetapi, pengajar akan kesulitan dalam pengambilan nilai. Karena metode game lebih berfokus pada kebahagiaan siswa. Kesulitan lain berupa sulitnya mengatur siswa untuk menjalankan game dengan instruktif.

Selain itu, masih ada metode praktik. Metode ini menggunakan penguasaan kemampuan tubuh untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Metode ini sering digunakan dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Ketika metode pelajaran tersebut berlangsung, siswa merasa lebih bebas, karena tidak terus duduk diam dan tertidur seperti di dalam kelas.

 

2.2  Konsentrasi dan motivasi belajar di Lingkungan MA Almaarif Singosari

Banyak siswa di kelas 11 IPS 2 Al Ma'arif Singosari yang tertidur saat waktu pelajaran. Hal tersebut karena waktu tidurnya yang berkurang. Penyebabnya berbeda-beda, seperti digunakannya waktu tidur untuk beribadah atau melaksanakan hal lain, khususnya bagi anak pesantren. Berbeda dengan anak yang tinggal di rumah mereka lebih sering begadang untuk main game online sehingga mereka menggunakan waktu pelajaran untuk tidur.

Sebagian siswa menyukai mata pelajaran tertentu. Akan tetapi, mereka dipaksa memahami dan menguasai semua mata pelajaran di MA Almaarif Singosari. Padahal kemampuan yang dimiliki siswa berbeda-beda. Siswa merasa terbebani dan merasa kesulitan terhadap suatu pelajaran. Sehingga mereka memilih untuk tidur daripada memaksa untuk mencerna hal yang tidak dipahami.

Kurangnya minat dalam suatu pembelajaran juga menjadi faktor tertidurnya siswa di kelas. Minat siswa dalam suatu pelajaran dipengaruhi oleh tingkat kesulitan suatu pelajaran dan kesesuaian dengan pengajar. Hal ini merupakan tantangan bagi siswa itu sendiri. Dibutuhkan adaptasi untuk penyesuaian antara mata pelajaran dan pengajar.

Menurut Kompri (2016:231) motivasi dalam belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Artinya motivasi tanpa belajar tidak dapat membuat siswa termotivasi di dalam kelas saat dilaksanakannya proses pembelajaran.

Apalagi mengingat bahwa berdasarkan data, jumlah siswa dari pesantren berjumlah 27 dan siswa yang tinggal di rumah berjumlah sembilan. Jumlah siswa pesantren yang mendominasi kelas belum menikmati sarapan saat pembelajaran awal. Sehingga, penghuni kelas tampak lesu karena didominasi oleh siswa yang belum sarapan dan kurang tidur.

Dalam dunia pendidikan hal ini senada dengan siswa yang berangkat dalam kondisi siap dan perut tercukupi tentu akan berbeda dengan siswa yang berangkat dengan rasa lapar. Siswa yang mengalami rasa lapar ini akan sulit berkonsentrasi dalam kegiatan sehari-hari. Jika membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama, dapat berdampak buruk untuk kesehatan tubuh. (Siti Nurintan Agustina, 2023)

Keadaan siswa yang merasa pasrah akan masa depannya membuat motivasi dalam belajar berkurang. Beberapa siswa laki-laki lebih memilih untuk bekerja secara fisik daripada pikiran untuk masa depan mereka. Mereka lebih mengandalkan kekuatan fisik mereka untuk bekerja. Sehingga, mereka menyepelekan pembelajaran.

Keadaan latar belakang siswa juga mempengaruhi konsentrasi belajar. Seperti keadaan rumah yang kurang harmonis, pertengkaran antar teman dan masalah yang sering dialami para remaja  sehingga mereka tidak fokus belajar.

 

2.3  Solusi untuk kegiatan belajar mengajar di MA Almaarif Singosari

    Generasi Z yang menghuni kelas 11 IPS 2 MA Almaarif Singosari tidak begitu menyukai metode pembelajaran ceramah dan resitasi, metode tersebut terlalu membosankan dan tidak menarik. Siswa lebih menyukai tantangan dan persaingan yang seru. Oleh karena itu, dibutuhkan metode lain yang dapat menyesuaikan kemampuan dan keinginan siswa, seperti metode diskusi, debat dan study tour.

Siswa perlu beradaptasi dengan pelajaran untuk memberikan pemahaman lebih baik. Pengajar sangat berperan penting dalam meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran. Selain itu, penyediaan konsumsi bagi siswa sangat membantu siswa yang belum makan. Apabila siswa sudah mendapatkan makanan, siswa akan mendapatkan energi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Siswa juga perlu memanfaatkan waktu tidur dengan baik. Sehingga, saat belajar mereka tidak tertidur. Waktu tidur yang cukup berpengaruh dalam kesehatan dan kekuatan daya ingat. Siswa membutuhkan manajemen waktu agar waktu tidur teratur.

 Tujuan belajar yang jelas dan realistis. Hal ini wajib dilaksanakan siswa. Jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan hal yang diluar kemampuan, sehingga dapat mengganggu waktu tidur. Dibutuhkan juga bimbingan konseling untuk beberapa siswa yang memiliki masalah untuk diberikan pengarahan lebih baik, agar dapat lebih fokus dalam belajar. Bimbingan ini digunakan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah dan mengembangkan potensi.


BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

Secara khusus, kesimpulan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.     Metode pembelajaran yang sering digunakan di MA Almaarif Singosari adalah ceramah dan resitasi, yang kurang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa generasi Z.

2.     Konsentrasi dan motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti waktu tidur, minat, dan latar belakang, yang seringkali menyebabkan siswa tertidur atau tidak fokus saat pelajaran.

3.     Solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di MA Almaarif Singosari adalah menggunakan metode yang lebih menarik dan interaktif, seperti diskusi, debat, dan study tour, memanfaatkan waktu tidur dengan baik, membuat tujuan belajar yang realistis, penyediaan konsumsi siswa dan memberikan bimbingan konseling bagi siswa yang bermasalah.

 

3.2  Saran

Berdasarkan simpulan diatas,

1.              Menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif, seperti diskusi, debat, dan study tour, yang dapat merangsang minat, partisipasi, dan kreativitas siswa.

2.              Memanfaatkan waktu tidur dengan baik, sehingga siswa dapat lebih segar dan konsentrasi saat belajar.

3.              Membuat tujuan belajar yang realistis, sesuai dengan kemampuan dan minat siswa.

4.              Memberikan konsumsi bagi siswa, cukup dengan makanan ringan untuk memberikan energi untuk belajar.

5.              Memberikan bimbingan konseling bagi siswa yang bermasalah, baik dari segi akademik maupun psikologis.


DAFTAR RUJUKAN

 

 

National Adolescent and Young Adult Health Information Center (2014). Sleep Deprivation in Adolescents and Youngs Adult. San Francisco. University of California, San Francisco. Dari: http://nahic.ucsf.edu/wp-content/uploads/2014/008/sleep-brief-final

Lemola, S., Floor, N.P., Brand, S., Kaufmann, J.F.D., & Grob, A. (2015). Adolescents' Electronic Media Use St Night, Sleep Disturbancr, and Depressive Symptoms in The Smartphone Age. J Youth Adlescence, 44,405–418

Demirici, K., Akgonul, M., & Akpinar, A. (2015). Relationship of smartphone use severity with sleep quality, depression, and anxiety in university studens. Journal of Behavioral Addiction 4(2), 85–92

Sivertsen, Børge, Glozier, Nick., Harvey Allison G., Hyaing, Mari. (2015). Academic performance in adolescents with delayed sleep phase. Sleep Medicine, 16,1084–1090

Titova, O., Hogenkamp, P., Jacobson, J.(2015). Association of self-reporterd sleep diaturbance and duration with academic failure in community-dwelling Swedish adolescents: Sleep and academic performance at school. Sleep Medicine (16) 87-93. http://dx.doi.org/10.1016/j.sleep.2014.09.004

Adams, S.K., Daly, J.F., Williford, J.N.(2013). Adolescent Sleep and Cellular Phone Use: Recent Trends and Implications for Research. Health Services Insight:6 99–103 doi:10.4137/HSLS11083.

Kwon, M., Lee, J.Y., Won, W.Y., Park, J.W., Min, J.A, et al. (2013) Development and Validation of a Smartphone Addiction Scale (SAS). PLoS ONE 8(2) :e56936. Doi:10.1371/journal.pone.0056936

Maslowsky, J., & Ozer, E.J.(2013). Developmental Trennds in Sleep Duration in Adolescent and Young Adulthood: Evidence From A National United States Sample. Journal of Adolescent Health 54:691–697

Salmaa. (2023, 20 Juni). 7 Macam Metode Pembelajaran, Pengajar Harus Tahu! Diakses pada 4 Februari 2024 dari https://telkomuniversity.ac.id/penulisan-daftar-pustaka-dari-buku-artikel-jurnal-makalah-media-online-hingga-video-youtube/

Kompri. (2016). Motivasi Pembelajaran: Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Siti Nurintan Agustina. (2023, 28 November). Hindari Menasihati Siswa saat Perut Lapar. Diakses pada 12 Februari 2024 dari https://malangposcomedia.id/hindari-menasihati-siswa-saat-perut-lapar/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESENSI AFIQ HUSNATU ZAHRA

 RESENSI NOVEL  Judul laut bercerita  Penulis:Kelas.chudori  “Laut Bercerita” adalah sebuah novel karya Leila S. Chudori yang diterbitkan p...