MENGATASI TANTANGAN KETERLAMBATAN:
MEMBANGUN DISIPLIN SISWA MA ALMAARIF SINGOSARI
MAKALAH
Disusun oleh Kelompok 5:
Abdilla Rosyida. (1)
Nanda Himma. (39)
KELAS XI IPS 2
MADRASAH
ALIYAH ALMAARIF SINGOSARI
MARET 2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT
atas segala Rahmat yang diberikannya sehingga tugas proposal dengan judul
“Mengatasi tantangan keterlambatan: upaya membangun kedisplinan siswa Ma
Almaarif Singosari” ini dapat diselesaikan. Proposal ini kami buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman membuat makalah. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta kritikan dari berbagai pihak demi perbaikan proposal
yang akan kami buat untuk kedepannya. Demikian makalah yang kami buat semoga
bermanfaat bagi pembaca.
Singosari, 1 Januari 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
A.
Latar Belakang......................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah.................................................................... 2
C.
Tujuan
Penulisan...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................... 3
a. Dampak keterlambatan bagi siswa.......................................... 3
b. Peran guru dalam menangani siswa yang terlambat................ 4
BAB III PENUTUP........................................................................... 8
a. Kesimpulan.............................................................................. 9
b. Saran...................................................................................... 10
DAFTAR
RUJUKAN..................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
MA Almaarif Singosari
merupakan sekolah yang mayoritasnya siswa-siswi pesantren. Sekolah ini bisa
disebut juga sebagai sekolah anak santri sebab penghuninya rata-rata dari pesantren.
Meskipun mayoritas anak pesantren disana juga terdapat siswa-siswi yang
berdomisili rumahan, cara beradaptasi juga cukup susah karena harus
menyesuaikan lingkungan sekitar yang dipenuhi oleh kalangan santri. Pentingnya beradaptasi
dengan lingkungan, sekolah ini berbeda dengan yang lain sebab bel masuk cenderung
lebih siang. Pesantren biasanya dibuka sekitar jam 06.30 karena aktivitas
mengaji, maka dari itu untuk meringankan santri bersekolah bel masuk cenderung lebih
siang. Memiliki keuntungan bagi siswa-siswi berdomisili rumah, karena memiliki
waktu longgar untuk menyiapkan diri berangkat ke sekolah. Meskipun bel masuk
lebih siang daripada sekolah lain, masih saja ada yang terlambat baik itu anak pesantren
ataupun rumahan, memiliki berbagai alasan ketika ditanya kenapa terlambat. Santri
biasanya terlambat karena antri mandi, jadwal piket, ketiduran dan lain
sebagainya.
Adapun siswa-siswi non pesantren yang
terlambat memiliki alasan karena perjalanan macet, tidak ada yang mengantar,
bangun kesiangan dan berbagai alasan lainnya. Tetapi disisi lain terdapat guru
yang terlambat, hal tersebut dapat menyebabkan keterlambatan mengajar dikelas. Kejadian
keterlambatan ini seharusnya segera ditangani, agar tidak di pandang buruk oleh
Masyarakat sekitar. Sekolah seharusnya memberikan hukuman berlaku bagi siapa saja yang terlambat baik
itu siswa maupun guru. Dengan adanya hukuman bagi yang terlambat, dapat melatih
diri agar lebih disiplin. Setiap sekolah pasti memiliki aturan tata tertib yang
berbeda, sebagai siswa maupun guru harus mentaati aturan yang digunakan pada
sekolah tersebut. Menyatakan tata tertib sekolah merupakan salah satu pedoman
untuk warga sekolah dalam menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan tertib
(Aslamiyah, S. S. (2020)).
Setiap sekolah harus
memiliki aturan tata tertib karena dapat mendorong kedisiplinan siswa dan guru.
Peraturan tata tertib sekolah harus dilaksanakan oleh seluruhnya, tidak hanya siswa
saja yang harus mematuhi guru pun juga mematuhi aturan yang ditetapkan (Laugi, S. (2019)). Meskipun
peraturan antara guru dan siswa itu berbeda, bukan berarti punya alasan untuk
tidak mematuhinya hanya karna tidak sama. Pelaksanaan tata tertib sekolah akan
dapat berjalan dengan baik jika guru, aparat sekolah dan siswa telah saling
mendukung terhadap tata tertib sekolah itu sendiri (Hadianti, L. S. (2017)).
Peraturan memiliki tujuan sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan
seperti: menciptakan keteraturan, meningkatkan efisiensi, menciptakan
lingkungan yang aman, dan membentuk disiplin serta bertanggung jawab. Mentaati
peraturan sekolah dapat melatih sikap disiplin. Disiplin berasal
ari kata latin “discipline”artinya latihan atau pendidikan dalam
pengembangan harkat, spiritualitas, dan kepribadian (Widayanti, Y., Nurasiah, I., & Khaleda, I. (2023)). Menurut istilah disiplin adalah rasa ketaatan dan
kepatuhan yang menimbulkan obsesi untuk mentaati aturan. Setiap siswa harus
memiliki disiplin ilmu agar teraih cita-citanya, dengan cara memiliki waktu
belajar yang tepat serta selalu rajin sekolah. Guru di sekolah juga harus
menyampaikan ilmu nya kepada siswa dan memberikan contoh yang baik karena guru
adalah sebagai suri teladan bagi siswanya. Jika sikap disiplin dilakukan dengan
baik maka akan terciptanya lingkungan nyaman, sebaliknya jika tidak disiplin
akan menimbulkan lingkungan yang berantakan.
Pentingnya memiliki sikap
disiplin bagi lingkungan yang menimbulkan manfaat baik yaitu meningkatkan
kepercayaan, tumbuhnya kemandirian, menumbuhkan ketenangan, sensitivitas untuk
tubuh, Kesehatan yang lebih baik dan lain sebagainya. Adapun cara untuk melatih
sikap disiplin dengan cara: pertama dimulai dengan niat, kedua jangan
meremehkan sesuatu meskipun terlihat sepele, ketiga pikiran dan kesadaran diri
harus dilakukan untuk mengintropeksi diri serta mampu berpikir positif, keempat
komitmen untuk memastikan bahwa kedisiplinan yang telah dibangun tidak
berkurang jika terjadi masalah, dan yang terakhir latihan di kehidupan
sehari-hari untuk membiasakan sikap disiplin. Jika sudah memiliki sikap
disiplin makan akan menumbuhkan positif vibes pada diri sendiri, maka
dari itu pentingnya memiliki sikap disiplin yang mempengaruhi diri sendiri.
Sikap disiplin harus dipunyai oleh semua siswa dan guru, agar memiliki hubungan
yang harmonis serta menciptakan lingkungan yang nyaman.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana dampak keterlambatan bagi
siswa MA Almaarif Singosari?
2. Bagaimana peran guru MA Almaarif
Singosari dalam menangani siswa terlambat?
1.3 Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui dampat keterlambatan bagi
siswa MA Almaarif Singosari
2. Mengetahui peran guru di MA almaarif
Singosari dalam menangani siswa terlambat.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Dampak
keterlambatan bagi siswa
Banyaknya siswa yang selalu
mengulangi kesalahan dengan datang terlambat ke sekolah, padahal keterlambatan
itu mempengaruhi diri sendiri untuk tidak menjadi orang yang disiplin. Akibat
datang terlambat bagi siswa adalah jadwal yang telah disusun menjadi berantakan,
merugikan orang lain ketika termasuk tindakan yang tidak menghargai orang lain seperti
siswa ketika terlambat tidak menghargai guru yang sedang mengajar, ketinggalan
pelajaran alhasil siswa tidak paham dengan materinya, tidak mudah dipercaya
karena orang yang terlambat tidak pernah tepat waktu, dan dicap buruk karena sudah
memiliki kebiasaan untuk terlambat. Selain itu juga berdampak buruk bagi siswa yang terlambat
yaitu dapat menurunnya prestasi akademik karena meninggalkan banyak materi
dalam pelajaran, kurangnya kehadiran menyebabkan kehadiran tidak teratur, peluang
meningkatnya perilaku negatif seperti bolos untuk tidak mengikuti Pelajaran, stress
dan kecemasan disebabkan karena sulit mnyesuaikan diri dengan jadwal yang ketat
atau tertinggal dengan teman (Rozalia, M. F. (2017)).
Dampak dari pemberian hukuman di sekolah yang
dilakukan oleh guru kepada siswa adalah untuk
membentuk karakter siswa,
agar memiliki sikap
dan perilaku yang
baik di sekolah (Ardi, M. (2015)). Jadi,
itulah konsekuensi jika kita sering atau selalu mengulangi datang terlambat
yang sangat berdampak negatif pada diri sendiri untuk perkembangan kedepannya. Jika
tidak bersedia untuk mengubah diri menjadi lebih disiplin, maka aspirasi atau
tujuan kita untuk masa depan tidak akan tercapai, dan ini akan menimbulkan
penyesalan yang sangat mendalam. Adanya dampak bagi siswa ini memberi efek jera
agar tidak mengulangi kesalahan, selain itu juga agar masuk sekolah dengan
tepat waktu (Rahmawati, E., & Hasanah, U. I. (2021)).
2.2 Peran guru dalam menangani
siswa yang terlambat
Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, terlambat adalah datang tidak tepat waktu. Secara umum pengertian
terlambat datang kesekolah adalah suatu perilaku yang tidak sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan oleh sekolah atau tidak mengikuti peaturan sekolah. Perilaku
terlambat datang ke sekolah merupakan perilaku maladaptif yang seringkali dijumpai
di semua instansi pendidikan (Fatimah, D. (2021)). Datang terlambat merupakan sikap yang tidak disiplin
dan dapat merugikan orang lain. Perilaku terlambat bisa disebut tidak
menghargai orang lain karena disaat sudah datang tepat waktu tetapi yang lain
terlambat, sehingga menyebabkan waktunya sia-sia (Grafiani, C. P. (2021)). Tindakan
tersebut sangat merugikan diri sendiri karena dapat ketertinggalan hal penting,
kita sebagai siswa jika datang terlambat tentu saja akan tertinggal pelajaran.
Dampak ketika kita terlambat adalah menjadikan pribadi sebagai orang yang tidak
disiplin dan juga dapat menimbulkan kesan negatif dari orang lain. Masalah ini
sering ditemui dalam sekolah sebagai contoh MA Almaarif Singosari.
MA Almaarif Singosari sering
menjumpai siswa yang datang terlambat, tidak hanya sedikit tetapi sangat banyak
terutama di hari senin saat waktu upacara, mereka yang terlambat dijemur sampai
selesai upacara. Setiap hari sekolah ini langganan siswa yang terlambat, mereka
harus menerima konsekuensinya yaitu hukuman. Menurut
Memberikan konsekuensi dengan cara latihan
fisik seperti berlari memutari lapangan sebanyak 5x, merangkang, push up, squad
jump, baca rotib, dan lain sebagainya. Selain latihan fisik juga diberi sanksi
berupa point, jika sudah lebih dari batasnya maka akan memanggil kedua orang
tuanya atau pengurus pondok. Adapun cara lain yang dilakukan guru untuk
menangani siswa terlambat yaitu, pertama guru dapat menyampaikan pentingnya
datang tepat waktu dan pengaruh negatif terlambat, kedua guru melakukan
pembinaan atau bimbingan terhadap siswa yang sering terlambat hal tersebut
dapat menemukan solusi untuk mengatasi keterlambatan, ketiga memberikan
penguatan positif seperti apresiasi, hadiah kecil, pengakuan, keempat guru
dapat membangun hubungan yang baik dengan siswa sehingga dapat termotivasi agar
datang tepat waktu, terakhir guru memantau dan merekam data keterlambatan (Sepriana, K. F., & Yusri, F. (2023))
.Guru merupakan peran penting dalam sekolah yang
menjadi tauladan bagi siswa-siswi nya, jika guru tidak dapat memberi contoh
yang baik terhadap siswanya (Rahmatika, D., Muriani, M.,
& Setiawati, M. (2022)), maka yang
akan terjadi ketidak tertiban dan akan dipandang buruk oleh sekolah lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
keterlambatan
mempengaruhi jati seorang siswa agar tidak disiplin waktu, sehingga berdampak buruk
seperti tertinggal pelajaran, menurunnya nilai akademis, dicap buruk oleh warga
sekolah dan lain sebagainya. Peran guru MA Almaarif Singosari dalam menangani
keterlambatan dengan cara menghukum dan memberitaukan agar berangkat tepat
waktu, jika sering terlambat akan dilakukan pemanggilan orang tua. Upaya
tersebut dilakukan oleh para guru tatib agar siswa disiplin dan mentaati
peraturan tata tertib di sekolah. Sikap disiplin sangat berpengaruh terhadap
kemampuan individu untuk bertransformasi menjadi yang terbaik. Dengan
menerapkan disiplin, kita dapat mengatur waktu dengan efektif untuk selalu
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Kususnya bagi siswa, sikap disiplin
sangatlah penting karena berdampak langsung pada pencapaian tujuan yang
diinginkan. Selain itu, siswa yang memiliki sikap disiplin pasti akan mentaati
tata tertib.
3.2 Saran
Berikut ini upaya memiliki sikap disiplin sebagai siswa:
· Mengatur waktu dengan baik dan benar
· Membuat jadwal studi
· Evaluasi diri dari kesalahan
· Berpegang teguh pada komitmen
· Disiplin dalam berbicara dan
bertindak
Berikut ini upaya agar selalu tepat waktu sebagai siswa:
· Menggunakan alarm ketika tidur agar
tidak kesiangan saat bangun.
· Hindari bergadang.
· Memiliki jadwal waktu.
· Berkomitmen agar selalu disiplin.
· Mempersiapkan mata pelajaran sebelum
istirahat.
· Selesaikan pekerjaan sesuai prioritas.
Berikut ini upaya efektif guru dalam menangani keterlambatan:
· Mengkomunikasikan pentingnya kehadiran
tepat waktu.
· Membuat aturan yang jelas.
· Memberikan penguatan positif.
· Menyediakan dukungan tambahan.
· Memonitor kehadiran secara berkala.
DAFTAR RUJUKAN
Rahmatika,
D., Muriani, M., & Setiawati, M. (2022). Peran guru dalam peningkatan
motivasi belajar siswa mata pelajaran IPS kelas VIII SMPN 7 kubung. Jurnal
Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar, 4(2), 132-138.
Sepriana,
K. F., & Yusri, F. (2023). Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam
Mengatasi Siswa Yang Terlambat Di SMA N 1 Harau. Khatulistiwa: Jurnal
Pendidikan dan Sosial Humaniora, 3(1), 29-38.
Laia,
B., Zagoto, S. F. L., Fau, Y. T. V., Duha, A., Telaumbanua, K., Ziraluo, M.,
... & Harefa, D. (2022). Prokrastinasi akademik siswa SMA negeri di
Kabupaten Nias Selatan. Jurnal Ilmiah Aquinas, 162-168.
Ardi,
M. (2015). Pengaruh pemberian hukuman terhadap disiplin siswa dalam belajar
(penelitian eksperimen di kelas VIII sekolah menengah pertama negeri 1 nanga
tebidah kecamatan kayan hulu kabupaten sintang).
Rahmawati,
E., & Hasanah, U. I. (2021). Pemberian sanksi (hukuman) terhadap siswa
terlambat masuk sekolah sebagai upaya pembentukan karakter disiplin. Indonesian
Journal of Teacher Education, 2(1), 236-245.
Rozalia,
M. F. (2017). Hubungan intensitas pemanfaatan gadget dengan prestasi belajar
siswa kelas V sekolah dasar. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah
Dasar (JP2SD), 5(2), 722-731.
Fatimah,
D. (2021). Studi tentang Penanganan Siswa yang Terlambat Tiba di Sekolah oleh
Guru BK SMA Negeri 13 Muaro Jambi. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu
Kependidikan, 1(1), 71-75.
Grafiani,
C. P. (2021). Seni Manajemen Waktu: Rahasia Bagaimana Orang-Orang
Sukses Mengatur Waktu Mereka. Anak Hebat Indonesia.
Laugi,
S. (2019). Penerapan tata tertib sekolah untuk membangun disiplin siswa di SMA
Negeri 1 Konawe. Shautut Tarbiyah, 25(2), 239-258.
Aslamiyah,
S. S. (2020). Implementasi Tata Tertib Sekolah Dalam Penanaman Budaya Disiplin
Siswa. TA'LIM: Jurnal Studi Pendidikan Islam, 3(2),
183-194.
Hadianti,
L. S. (2017). Pengaruh Pelaksanaan tata tertib sekolah terhadap kedisiplinan
belajar siswa (Penelitian deskriftif analisis di SDN Sukakarya II Kecamatan
samarang Kabupaten Garut). Jurnal Pendidikan UNIGA, 2(1),
1-8.
Widayanti,
Y., Nurasiah, I., & Khaleda, I. (2023). Implementasi Kegiatan
Ekstrakurikuler Kepramukaan dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa. Jurnal
Binagogik, 10(2), 159-165.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar