Selasa, 26 Maret 2024

MAKALAH ABDILLA ROSYIDA DAN NANDA HIMMA

 

MENGATASI TANTANGAN KETERLAMBATAN: MEMBANGUN DISIPLIN SISWA MA ALMAARIF SINGOSARI

 

 

MAKALAH

 

 

 



 

 

 

 

 

Disusun oleh Kelompok 5:

Abdilla Rosyida.         (1)

Nanda Himma.            (39)

 

 

 

 

KELAS XI IPS 2

MADRASAH ALIYAH ALMAARIF SINGOSARI

MARET 2024






KATA PENGANTAR

 

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat yang diberikannya sehingga tugas proposal dengan judul “Mengatasi tantangan keterlambatan: upaya membangun kedisplinan siswa Ma Almaarif Singosari” ini dapat diselesaikan. Proposal ini kami buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

 

            Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman membuat makalah. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta kritikan dari berbagai pihak demi perbaikan proposal yang akan kami buat untuk kedepannya. Demikian makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi pembaca.

 

Singosari, 1 Januari 2024

 

 

 

Penyusun



BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang Masalah

MA Almaarif Singosari merupakan sekolah yang mayoritasnya siswa-siswi pesantren. Sekolah ini bisa disebut juga sebagai sekolah anak santri sebab penghuninya rata-rata dari pesantren. Meskipun mayoritas anak pesantren disana juga terdapat siswa-siswi yang berdomisili rumahan, cara beradaptasi juga cukup susah karena harus menyesuaikan lingkungan sekitar yang dipenuhi oleh kalangan santri. Pentingnya beradaptasi dengan lingkungan, sekolah ini berbeda dengan yang lain sebab bel masuk cenderung lebih siang. Pesantren biasanya dibuka sekitar jam 06.30 karena aktivitas mengaji, maka dari itu untuk meringankan santri bersekolah bel masuk cenderung lebih siang. Memiliki keuntungan bagi siswa-siswi berdomisili rumah, karena memiliki waktu longgar untuk menyiapkan diri berangkat ke sekolah. Meskipun bel masuk lebih siang daripada sekolah lain, masih saja ada yang terlambat baik itu anak pesantren ataupun rumahan, memiliki berbagai alasan ketika ditanya kenapa terlambat. Santri biasanya terlambat karena antri mandi, jadwal piket, ketiduran dan lain sebagainya.

 Adapun siswa-siswi non pesantren yang terlambat memiliki alasan karena perjalanan macet, tidak ada yang mengantar, bangun kesiangan dan berbagai alasan lainnya. Tetapi disisi lain terdapat guru yang terlambat, hal tersebut dapat menyebabkan keterlambatan mengajar dikelas. Kejadian keterlambatan ini seharusnya segera ditangani, agar tidak di pandang buruk oleh Masyarakat sekitar. Sekolah seharusnya memberikan hukuman  berlaku bagi siapa saja yang terlambat baik itu siswa maupun guru. Dengan adanya hukuman bagi yang terlambat, dapat melatih diri agar lebih disiplin. Setiap sekolah pasti memiliki aturan tata tertib yang berbeda, sebagai siswa maupun guru harus mentaati aturan yang digunakan pada sekolah tersebut. Menyatakan tata tertib sekolah merupakan salah satu pedoman untuk warga sekolah dalam menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan tertib (Aslamiyah, S. S. (2020)).

Setiap sekolah harus memiliki aturan tata tertib karena dapat mendorong kedisiplinan siswa dan guru. Peraturan tata tertib sekolah harus dilaksanakan oleh seluruhnya, tidak hanya siswa saja yang harus mematuhi guru pun juga mematuhi aturan yang ditetapkan (Laugi, S. (2019)). Meskipun peraturan antara guru dan siswa itu berbeda, bukan berarti punya alasan untuk tidak mematuhinya hanya karna tidak sama. Pelaksanaan tata tertib sekolah akan dapat berjalan dengan baik jika guru, aparat sekolah dan siswa telah saling mendukung terhadap tata tertib sekolah itu sendiri (Hadianti, L. S. (2017)). Peraturan memiliki tujuan sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan seperti: menciptakan keteraturan, meningkatkan efisiensi, menciptakan lingkungan yang aman, dan membentuk disiplin serta bertanggung jawab. Mentaati peraturan sekolah dapat melatih sikap disiplin. Disiplin  berasal  ari kata latin “discipline”artinya latihan atau pendidikan dalam pengembangan harkat, spiritualitas, dan kepribadian (Widayanti, Y., Nurasiah, I., & Khaleda, I. (2023)). Menurut istilah disiplin adalah rasa ketaatan dan kepatuhan yang menimbulkan obsesi untuk mentaati aturan. Setiap siswa harus memiliki disiplin ilmu agar teraih cita-citanya, dengan cara memiliki waktu belajar yang tepat serta selalu rajin sekolah. Guru di sekolah juga harus menyampaikan ilmu nya kepada siswa dan memberikan contoh yang baik karena guru adalah sebagai suri teladan bagi siswanya. Jika sikap disiplin dilakukan dengan baik maka akan terciptanya lingkungan nyaman, sebaliknya jika tidak disiplin akan menimbulkan lingkungan yang berantakan.

Pentingnya memiliki sikap disiplin bagi lingkungan yang menimbulkan manfaat baik yaitu meningkatkan kepercayaan, tumbuhnya kemandirian, menumbuhkan ketenangan, sensitivitas untuk tubuh, Kesehatan yang lebih baik dan lain sebagainya. Adapun cara untuk melatih sikap disiplin dengan cara: pertama dimulai dengan niat, kedua jangan meremehkan sesuatu meskipun terlihat sepele, ketiga pikiran dan kesadaran diri harus dilakukan untuk mengintropeksi diri serta mampu berpikir positif, keempat komitmen untuk memastikan bahwa kedisiplinan yang telah dibangun tidak berkurang jika terjadi masalah, dan yang terakhir latihan di kehidupan sehari-hari untuk membiasakan sikap disiplin. Jika sudah memiliki sikap disiplin makan akan menumbuhkan positif vibes pada diri sendiri, maka dari itu pentingnya memiliki sikap disiplin yang mempengaruhi diri sendiri. Sikap disiplin harus dipunyai oleh semua siswa dan guru, agar memiliki hubungan yang harmonis serta menciptakan lingkungan yang nyaman.

 

1.2    Rumusan Masalah

1.     Bagaimana dampak keterlambatan bagi siswa MA Almaarif Singosari?

 

2.     Bagaimana peran guru MA Almaarif Singosari dalam menangani siswa terlambat?

 

1.3  Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1.     Mengetahui dampat keterlambatan bagi siswa MA Almaarif Singosari

 

2.     Mengetahui peran guru di MA almaarif Singosari dalam menangani siswa terlambat.

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1.1  Dampak keterlambatan bagi siswa

 

Banyaknya siswa yang selalu mengulangi kesalahan dengan datang terlambat ke sekolah, padahal keterlambatan itu mempengaruhi diri sendiri untuk tidak menjadi orang yang disiplin. Akibat datang terlambat bagi siswa adalah jadwal yang telah disusun menjadi berantakan, merugikan orang lain ketika termasuk tindakan yang tidak menghargai orang lain seperti siswa ketika terlambat tidak menghargai guru yang sedang mengajar, ketinggalan pelajaran alhasil siswa tidak paham dengan materinya, tidak mudah dipercaya karena orang yang terlambat tidak pernah tepat waktu, dan dicap buruk karena sudah memiliki kebiasaan untuk terlambat. Selain itu juga  berdampak buruk bagi siswa yang terlambat yaitu dapat menurunnya prestasi akademik karena meninggalkan banyak materi dalam pelajaran, kurangnya kehadiran menyebabkan kehadiran tidak teratur, peluang meningkatnya perilaku negatif seperti bolos untuk tidak mengikuti Pelajaran, stress dan kecemasan disebabkan karena sulit mnyesuaikan diri dengan jadwal yang ketat atau tertinggal dengan teman (Rozalia, M. F. (2017)).

 Dampak dari pemberian hukuman di sekolah yang dilakukan oleh guru kepada siswa adalah untuk  membentuk  karakter  siswa,  agar  memiliki  sikap  dan  perilaku  yang  baik  di sekolah (Ardi, M. (2015)). Jadi, itulah konsekuensi jika kita sering atau selalu mengulangi datang terlambat yang sangat berdampak negatif pada diri sendiri untuk perkembangan kedepannya. Jika tidak bersedia untuk mengubah diri menjadi lebih disiplin, maka aspirasi atau tujuan kita untuk masa depan tidak akan tercapai, dan ini akan menimbulkan penyesalan yang sangat mendalam. Adanya dampak bagi siswa ini memberi efek jera agar tidak mengulangi kesalahan, selain itu juga agar masuk sekolah dengan tepat waktu (Rahmawati, E., & Hasanah, U. I. (2021)).

 

 

 

 

2.2   Peran guru dalam menangani siswa yang terlambat

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, terlambat adalah datang tidak tepat waktu. Secara umum pengertian terlambat datang kesekolah adalah suatu perilaku yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh sekolah atau tidak mengikuti peaturan sekolah. Perilaku terlambat datang ke sekolah merupakan perilaku maladaptif yang seringkali dijumpai di semua instansi pendidikan (Fatimah, D. (2021)). Datang terlambat merupakan sikap yang tidak disiplin dan dapat merugikan orang lain. Perilaku terlambat bisa disebut tidak menghargai orang lain karena disaat sudah datang tepat waktu tetapi yang lain terlambat, sehingga menyebabkan waktunya sia-sia (Grafiani, C. P. (2021)). Tindakan tersebut sangat merugikan diri sendiri karena dapat ketertinggalan hal penting, kita sebagai siswa jika datang terlambat tentu saja akan tertinggal pelajaran. Dampak ketika kita terlambat adalah menjadikan pribadi sebagai orang yang tidak disiplin dan juga dapat menimbulkan kesan negatif dari orang lain. Masalah ini sering ditemui dalam sekolah sebagai contoh MA Almaarif Singosari.

MA Almaarif Singosari sering menjumpai siswa yang datang terlambat, tidak hanya sedikit tetapi sangat banyak terutama di hari senin saat waktu upacara, mereka yang terlambat dijemur sampai selesai upacara. Setiap hari sekolah ini langganan siswa yang terlambat, mereka harus menerima konsekuensinya yaitu hukuman. Menurut (Laia et al., n.d.) adapun faktor yang menyebabkan siswa terlambat yaitu pertama; tidur larut malam tentu saja tidak baik bagi kesehatan sehingga bangun kesiangan, kedua; kurangnya manajemen waktu sehingga sering datang terlambat, jika siswa pandai mengatur waktu tidak akan terjadi keterlambatan, ketiga; kurangnya persiapan jika tidak menyiapkan peralatan mulai dari awal, keempat; bagi siswa pesantren biasanya karena antri mandi, jadwal piket, pelajaran, kelima; tidak adanya angkutan sehingga menunggu terlebih dahulu. Faktor itulah yang membuat siswa terlambat sehingga terkena hukuman yang harus diterima, dalam menangani keterlambatan tersebut guru MA Almaarif Singosari melakukan upaya agar siswa tidak terlambat.

 Memberikan konsekuensi dengan cara latihan fisik seperti berlari memutari lapangan sebanyak 5x, merangkang, push up, squad jump, baca rotib, dan lain sebagainya. Selain latihan fisik juga diberi sanksi berupa point, jika sudah lebih dari batasnya maka akan memanggil kedua orang tuanya atau pengurus pondok. Adapun cara lain yang dilakukan guru untuk menangani siswa terlambat yaitu, pertama guru dapat menyampaikan pentingnya datang tepat waktu dan pengaruh negatif terlambat, kedua guru melakukan pembinaan atau bimbingan terhadap siswa yang sering terlambat hal tersebut dapat menemukan solusi untuk mengatasi keterlambatan, ketiga memberikan penguatan positif seperti apresiasi, hadiah kecil, pengakuan, keempat guru dapat membangun hubungan yang baik dengan siswa sehingga dapat termotivasi agar datang tepat waktu, terakhir guru memantau dan merekam data keterlambatan (Sepriana, K. F., & Yusri, F. (2023)) .Guru merupakan peran penting dalam sekolah yang menjadi tauladan bagi siswa-siswi nya, jika guru tidak dapat memberi contoh yang baik terhadap siswanya (Rahmatika, D., Muriani, M., & Setiawati, M. (2022)), maka yang akan terjadi ketidak tertiban dan akan dipandang buruk oleh sekolah lain.


BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

keterlambatan mempengaruhi jati seorang siswa agar tidak disiplin waktu, sehingga berdampak buruk seperti tertinggal pelajaran, menurunnya nilai akademis, dicap buruk oleh warga sekolah dan lain sebagainya. Peran guru MA Almaarif Singosari dalam menangani keterlambatan dengan cara menghukum dan memberitaukan agar berangkat tepat waktu, jika sering terlambat akan dilakukan pemanggilan orang tua. Upaya tersebut dilakukan oleh para guru tatib agar siswa disiplin dan mentaati peraturan tata tertib di sekolah. Sikap disiplin sangat berpengaruh terhadap kemampuan individu untuk bertransformasi menjadi yang terbaik. Dengan menerapkan disiplin, kita dapat mengatur waktu dengan efektif untuk selalu menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Kususnya bagi siswa, sikap disiplin sangatlah penting karena berdampak langsung pada pencapaian tujuan yang diinginkan. Selain itu, siswa yang memiliki sikap disiplin pasti akan mentaati tata tertib.

 

3.2  Saran

Berikut ini upaya memiliki sikap disiplin sebagai siswa:

·       Mengatur waktu dengan baik dan benar

·       Membuat jadwal studi

·       Evaluasi diri dari kesalahan

·       Berpegang teguh pada komitmen

·       Disiplin dalam berbicara dan bertindak

 

Berikut ini upaya agar selalu tepat waktu sebagai siswa:

·       Menggunakan alarm ketika tidur agar tidak kesiangan saat bangun.

·       Hindari bergadang.

·       Memiliki jadwal waktu.

·       Berkomitmen agar selalu disiplin.

·       Mempersiapkan mata pelajaran sebelum istirahat.

·       Selesaikan pekerjaan sesuai prioritas.

 

Berikut ini upaya efektif guru dalam menangani keterlambatan:

·       Mengkomunikasikan pentingnya kehadiran tepat waktu.

·       Membuat aturan yang jelas.

·       Memberikan penguatan positif.

·       Menyediakan dukungan tambahan.

·       Memonitor kehadiran secara berkala.

 

 

 

 


DAFTAR RUJUKAN

 

Rahmatika, D., Muriani, M., & Setiawati, M. (2022). Peran guru dalam peningkatan motivasi belajar siswa mata pelajaran IPS kelas VIII SMPN 7 kubung. Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar4(2), 132-138.

Sepriana, K. F., & Yusri, F. (2023). Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Siswa Yang Terlambat Di SMA N 1 Harau. Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora3(1), 29-38.

Laia, B., Zagoto, S. F. L., Fau, Y. T. V., Duha, A., Telaumbanua, K., Ziraluo, M., ... & Harefa, D. (2022). Prokrastinasi akademik siswa SMA negeri di Kabupaten Nias Selatan. Jurnal Ilmiah Aquinas, 162-168.

Ardi, M. (2015). Pengaruh pemberian hukuman terhadap disiplin siswa dalam belajar (penelitian eksperimen di kelas VIII sekolah menengah pertama negeri 1 nanga tebidah kecamatan kayan hulu kabupaten sintang).

Rahmawati, E., & Hasanah, U. I. (2021). Pemberian sanksi (hukuman) terhadap siswa terlambat masuk sekolah sebagai upaya pembentukan karakter disiplin. Indonesian Journal of Teacher Education2(1), 236-245.

Rozalia, M. F. (2017). Hubungan intensitas pemanfaatan gadget dengan prestasi belajar siswa kelas V sekolah dasar. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD)5(2), 722-731.

Fatimah, D. (2021). Studi tentang Penanganan Siswa yang Terlambat Tiba di Sekolah oleh Guru BK SMA Negeri 13 Muaro Jambi. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan1(1), 71-75.

Grafiani, C. P. (2021). Seni Manajemen Waktu: Rahasia Bagaimana Orang-Orang Sukses Mengatur Waktu Mereka. Anak Hebat Indonesia.

Laugi, S. (2019). Penerapan tata tertib sekolah untuk membangun disiplin siswa di SMA Negeri 1 Konawe. Shautut Tarbiyah25(2), 239-258.

Aslamiyah, S. S. (2020). Implementasi Tata Tertib Sekolah Dalam Penanaman Budaya Disiplin Siswa. TA'LIM: Jurnal Studi Pendidikan Islam3(2), 183-194.

Hadianti, L. S. (2017). Pengaruh Pelaksanaan tata tertib sekolah terhadap kedisiplinan belajar siswa (Penelitian deskriftif analisis di SDN Sukakarya II Kecamatan samarang Kabupaten Garut). Jurnal Pendidikan UNIGA2(1), 1-8.

Widayanti, Y., Nurasiah, I., & Khaleda, I. (2023). Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa. Jurnal Binagogik10(2), 159-165.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESENSI AFIQ HUSNATU ZAHRA

 RESENSI NOVEL  Judul laut bercerita  Penulis:Kelas.chudori  “Laut Bercerita” adalah sebuah novel karya Leila S. Chudori yang diterbitkan p...